Thursday, 1 May 2014

Aku diantara dua Cinta

Bismmillah. Dengan nama Allah.



sedang aku menjamu selera perut. aku terlihat seorang lelaki tua dengan cucunya (mungkin). aku terpandang dan terpaku. agak lama aku disitu merenung memikirkan 1001 sangka. lelaki tua itu melayan cucunya yang berbaju melayu ungu. layanannya yang sederhana sambil melemparkan senyuman sempurna.

aku terpandang sambil bermain straw air milo ais. berborak bersama rakan seperjuangan universiti. sahaja meluangkan sedikit masa nak merehatkan minda yang terbeban dengan projek, asignment yang bertimbun bak gunung. terpandang pada tv mengenai telatah dunia yang tidak pernah tidur dengan isu-isu semasa. Allah menghiburkan aku dengan melihat orang tua tadi yang berkopiah dengan kain pelekat berbaju melayu. mungkin baru puland dari masjid barangkali. terlintas hati teringat akan ayah.

sungguh pengorbanan seorang ayah itu besar. jikalaw pergi kemana-mana ceramah motivasi, akan dikhususkan menghormati ibu. Aku tidaklah menafikan hadis nabi, sabdanya.

Dari Abu Hurairah R.A. bersabda.
[ seorang lelaki datang menemui Rasulullah S.A.W. dan bertanya. "Siapakah manusia yang paling berhak aku layan dengan sebaik-baiknya?" maka dijawabnya Rasulullah " Ibu kamu" dia bertanya lagi," kemudian siapa.?" maka baginda menjawab " ibu kamu" maka dia bertanya lagi,"kemudian siapa?" maka baginda menjawab," Ibu kamu ", maka ditanya lagi," Kemudian siapa.?" akhirnya Rasulullah menjawab " Bapa kamu"]

cuma aku nak sampaikan yang ayah juga mempunyai aura nya tersendiri. aku ingat lagi bila ayah mengamanahkan aku memandu viva hijau kepunyaan mak untuk dipandu dari tol Alor Setar sampai ke rumah di Taiping. waktu tu, pandangan ayah menjadi seperti pandangan mak. sayu penuh dengan kerisauan. dipesannya berkali-kali kepada ku agar memandu berhati-hati bukan berbuta tuli. waktu tu, Allah maha mengetahui perasaan aku. hanya kerana 2 mata memandang, aku menjadi pemandu yang cemerlang.hahaha.. sebabnya sebelum ni aku pandu viva hijau macam aku bawa lamboghini hijau. sampaikan ter'kantoi' dengan mak aku.

'Aku antara 2 Cinta' saja aku pilih tajuk ni untuk diisi dalam blog. mungkin dapat meanrik minat pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi barangkali. tapi aku jua adalah remaja yang tidak pernah lena dengan dunia fana. merasai mencintai dan dicintai merupakan lumrah jiwa remaja. aku jua pernah terperangkap dengannya.

Perkenalan aku dengan seorang gadis yang muda setahun dari aku waktu aku belajar di ting. 5. waktu tu nak dekat SPM. mungkin azam ingin mencari calon isteri kuat waktu tu, mana tak nya dah nak habis belajar. mula la rasa macam dewasa cikit, walaupun hakikatnya tidak. Melihat telatahnya, pakaiannya yang tertutup elok, gelak tawanya menarik minat aku. tapi agama tetap 'first priority'. Percintaan 2 tahun tu tak pernah lagi aku hiaskan dengan 'dating', bersentuh tangan sebagainya, apatah lagi nak bertentang mata.

Tapi Allah menarik dia dari aku. aku terfikir juga dimana salah dan silap aku. sekarang dah nak hampir setahun aku berpisah, aku bermuhasabah. Just take a time for a while to think what the reason Allah fate it like this. dan sekarang baru aku terfikir.

mungkin disebabkan aku lupa akan cinta keluarga aku. aku lupa akan keluarga yang support aku 24 jam tanpa henti, tak pernah kenal penat lelah. dari mula pengajian diploma sampai ke akhir. nak habis dah pon. dah nak dekat latihan industri mak ayah sokong aku dari belakang. dari kewangan pakaian semua lengkap.

Hidup tak pernah kenal erti ujian-Nya. Allah menarik dia dari aku mungkin nak menyedarkan aku, nak mengejutkan aku, nak beri pengajaran kat aku, apa yang aku terlepas pandang.

need to rewind back starting from the basic, to know where is the mistake. may Allah bless me and those who's read this and families. yang dok sibuk bercinta tu, aku nasihatkan cepat-cepat la kawen. tak elok hubungan ni lama-lama nanti takut jadi lain. lagi pun aku lapaq nasi minyak ni. hahaha

hanya lah nukilan hati,
jangan terasa hati,
jangan terguris hati,
jangan termakan hati,

hanyalah nukilan hati,
untuk dihayati,
untuk diteladani,
untuk dipelajari.







Saturday, 22 February 2014

10 tips to becoming a Productive Muslimah

 
 
Ini hanyalah perkongsian dari blog http://sisi-kehidupan.blogspot.com
 
There is a profound statement by Ibn Qayyim al-Jawziyyah which says: ‘Women are one half of society which gives birth to the other half so it is as if they are the entire society.’
 
If women make up nearly all of society, shouldn’t we be striving to be productive in this life for the next? Yet we know it’s no easy task being a Muslimah today! In fact, being a sister, mother, wife, professional and more means a Muslimah in the modern day can find herself struggling to be productive, trying to juggle all the tasks on that ever-growing to-do list. Here’s the good news though: at Productive Muslim we believe in starting off with a sincere intention and working hard to reach our end goal.
 
So “who’s a Productive Muslimah?” I hear you asking. We believe a productive Muslimah is a woman who uses all the resources around her with a mission to live her life to excellence, ultimately working to achieve the highest stations in Jannah. Once a Muslimah in the world is armed with these tools she can achieve some great things insha Allah!
In this article we’re going to start exploring the top 10 tips to becoming a Productive Muslimah and we’ll look at the practical steps you can take to live a more productive life.

1. Have sincere intentions

At Productive Muslim we have a motto which says: ‘Have sincere intentions and work hard’. This is the motto of the life of a productive Muslimah. By beginning with sincere intentions in any of our actions, whether as a working professional by going to work with a good intention to bring about positive difference or as a busy wife or mother looking after the family, we are able to gain rewards and blessings in our actions so start off with a sincere intention always!

2. Be proactive

One of the best lessons I’ve learnt in life is that in order to be productive, we need to be proactive. This doesn’t mean in order to be productive you have to be busy; in fact, busy people may be unproductive. Instead, you must focus your energy on being active in areas which will bring about benefit to your overall life goals insha Allah. For example, one of the ways I am proactive is by attending personal and spiritual development courses and then sharing that with others through writing articles or delivering talks. We find that in the example of the historical and contemporary figures, being proactive is one of the traits of successful Muslimahs.

3. Seek knowledge

It is often said that if you ‘educate a man, you educate an individual, but if you educate a woman you educate a nation’ which highlights the importance of sisters continuously seeking knowledge.
To become a productive Muslimah, seek out courses from those available online through various Islamic organisations to offline seminars and courses locally which will help to develop your knowledge. In the modern era, accessing books on Kindle and in libraries and bookshops means you can read up on almost any subject that you need to develop your knowledge in and then impart it to your children, families and wider community.

4. Plan your time effectively

One of the secrets of being productive is that you don’t waste time! One of the first things a productive Muslimah must do is plan her time effectively, this includes scheduling in time to study, work, pray and spend with family and if you have children slot in time for them and yourself so you don’t burn out. Choose wisely how you spend your time; you can use our fantastic Taskinator online to help you get started. One of the profound sayings on the benefits of utilising time well is by one of the great scholars, Ibn Qayyim al-Jawziyyah who stated: ‘If Allah wants goodness for His slave He aids him with time and makes his time a helper for him.’

5. Be self-reflective

As a proactive Muslimah, it can be difficult at times to assess how effectively you are using time and being able to fulfill all your roles. With this in mind, it is recommended you regularly take time out for self- reflection, perhaps at the end of each day you can journal what went well in your day and also be critical of how you could use your time better for the next day. Only with continual self-reflection and feedback are we able to grow, develop and become more productive insha Allah.

6. Focus on Quality over Quantity

There’s a hadith which often reminds me that as Muslims we need to strive to perfect whatever task or project we embark on; the Prophet ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) said: ‘Allah loves that when you do anything, you do it with excellence.’ [Muslim] As a Muslimah embarking on any activity, always remind yourself that it has to be quality over quantity. It’s better to excel in one area, such as writing or being a good mother, than to do a mediocre job by focussing on too many things. A productive Muslimah always strives to excel at what she does and isn’t satisfied with mediocrity.

7. Do your best!

Some of the most inspiring stories of the wives of the Prophet ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) and many other productive Muslimahs show that they worked hard to be the best in their roles, such as Khadijah raḍyAllāhu 'anha (may Allāh be pleased with her) who was a successful business woman. As a wife or a mother, you may focus on being supportive to your husband and that small action alone can be one of the ways you are a productive wife. Giving your best to your roles and task at hand requires focus and for you to expend your energy only at the task at hand.

8. Be resourceful

Living in the information and technology era, we are a generation that have been equipped with many useful technological tools, books, networks and knowledge which we can use to be more productive and organised in our lives. You can use tools online to help manage your time, such as those in our Resources section, to develop your knowledge and learn many new skills online with courses which will make you more resourceful. Use these resources to lead a more productive life.

9. Strive to benefit others

Many of the productive Muslimahs from history to modern day have achieved great things because of their understanding of this beautiful hadith where the Prophet  ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him)  said: ‘The best of you are those who benefit mankind’. [Bukhari] Always ask yourself this question: ‘will my actions benefit others?’ This will help you to decide what action is worthwhile and help you set up initiatives as a mother, wife, professional or student to bring about benefit to those around you which will also benefit your own self.

10. Put your trust in Allah

Finally, the productive Muslimah, despite her striving and efforts, must always be mindful that success in achieving her goals will only come from Allah who says in the Quran: “Put your trust in Allah if you are believers indeed.” [Qur'an: Chapter 5, Verse 23] This focus on spiritual productivity is the secret ingredient to being successful. As a Muslimah, you must work hard, contribute to society and plan your time effectively around prayers, then place your trust in Allah by always making dua for Him to help you achieve the ultimate success in this life and the Hereafter.
 
So that’s the top 10 secret tips to become a productive Muslimah but by no means an exhaustive list! 
 
 
About the Author:

This article originally appeared in SISTERS Magazine, the international magazine for fabulous Muslim women co-founded and edited by Na’ima B. Robert, author of From My Sisters’ Lips. Productive Muslimah readers are entitled to full free copy of the magazine today. Click here to get your free copy of SISTERS Magazine.

 Productive Muslimah is a Muslimah who is striving for the highest station in Jannah by making the best of all the resources around her. Sister Lotifa Begum serves as Head of Productive Muslimah at ProductiveMuslim.com. She has gained a huge insight into a wide range of productivity-related issues and has delivered workshops for sisters on issues relating to time management, personal development and productivity. She is passionate about sisters excelling in their pursuit of productivity.

Panduan Solat Jenazah (doa arab)


Seringkali kita lihat di sekeliling kita satu persatu orang pergi meninggalkan keluarga dan sahabat handai, itu dinamakan sudah ajal. Apabila seseorang itu mati, maka menjadi tanggungjawab sesetengah daripada manusia di sekelilingnya untuk menguruskan jenazahnya kerana menguruskan jenazah hukumnya fardhu kifayah yakni jika ada satu golongan sudah melaksanakannya, maka semua golongan di sesuatu tempat itu terlepas dari dosa besar.
Walaupun hukumnya fardhu kifayah, apa yang dapat aku lihat masih ramai yang tidak mengetahui bagaimana untuk melakukan solat jenazah. Sebaik-baik mayat yang disolatkan adalah diimamkan oleh anaknya sendiri. Jadi cuba korang tepuk dada dan tanya diri sendiri, apakah aku mengerti melakukan solat jenazah jika orang tuaku meninggal kelak? Tidak malukah jika membiarkan penghormatan terakhir (solat) dilakukan oleh orang lain dari keluarga sendiri?
Persediaan solat jenazah:
  • Mayat mestilah diletakkan melintang ke arah kiblat.
  • Mayat lelaki kepalanya sebelah kiri imam dan imam berdiri di sebelah kepada atau dada mayat.
  • Mayat perempuan kepalanya sebelah kanan imam dan imam berdiri di pinggangnya.
  • Bagi solat ghaib, imam dan makmum mengadap qiblat tanda ada jenazah di depan.
Disarankan saf untuk solat jenazah dijadikan sebanyak 3 baris dan makmum yang menyolatkan mayat dituntut melebihi 40 orang. Dalam solat jenazah, tiada rukuk dan sujud, jadi makmum harus berdiri rapat antara satu sama lain dengan makmum yang di hadapan.
Cara solat jenazah:

1. Berdiri dengan betul dan melafazkan niat solat jenazah seperti berikut.


2. Mengangkat takbir pertama (اَ للهُ اَكْبَرُ) berserta dengan niat di dalam hati dan diteruskan dengan membaca surah Al-Fatihah.

3. Mengangkat takbir kedua (اَ للهُ اَكْبَرُ) kemudian membaca selawat ke atas junjungan besar Rasulullah s.a.w seperti berikut.






4. Mengangkat takbir ketiga (اَ للهُ اَكْبَرُ) kemudian membaca doa seperti berikut.


5. Mengangkat takbir keempat iaitu takbir terakhir (اَ للهُ اَكْبَرُ) kemudian membaca doa berikut.


6. Memberi salam ke kanan dan ke kiri.
Selesai beri salam, korang bolelah membaca surah Al-Ikhlas (3 kali), surah Al-Falaq (1 kali), surah An-Nas (1 kali), surah Al-Fatihah (1 kali), surah Al-Baqarah ayat 1-5 (1 kali), ayat Qursi (1 kali) dan baca doa yang sesuai.

————————-
Di atas adalah panduan lengkap bagi yang ingin berlajar bersungguh-sungguh tentang solat jenazah dan jika korang dalam kategori susah untuk mengingati dan menghafal panduan di atas, bolehlah lihat panduan ringkas yang turut aku sediakan di bawah. Yang penting kita mesti tahu bagaimana untuk melaksanakan solat jenazah.
1. Niat dalam hati sambil melafazkan takbir (اَ للهُ اَكْبَرُ) seperti berikut:
Sahaja aku solat jenazah terhadap mayat ini, 4 takbir, fardhu kifayah kerana Allah Ta’ala.
Kemudian baca surah Al-Fatihah.
2. Setelah takbir kedua, baca selawat ke atas Nabi.
Allahumma salli ala Muhammad wa ala ali Muhammad.
3. Setelah takbir ketiga, baca doa berikut.
Allahummargh firlahu warhamhu (untuk mayat lelaki)
Allahummargh firlaha warhamha (untuk mayat perempuan)
Untuk mayat kanak-kanak yang belum baligh, tidak dibacakan doa ini kerana mereka masih tidak dikira dosa pahala oleh malaikat.
4. Setelah takbir keempat, beri salam ke kiri dan ke kanan.
Nota: Artikel ini dihasilkan setelah merujuk dua ustaz yakni Ustaz Nor Amin dan Ustaz Azhar Idrus.

perkongsian dari http://syahirul.com/panduan-solat-jenazah/

Saturday, 14 December 2013

Pesanan Luqman kepada Ibu Bapa



Wasiat turut memainkan peranan yang penting di dalam berdakwah. 'Bapa' memikul tugas yang amat berat untuk memelihara kebahagiaan keluarga yang terdiri dari isteri dan anak-anak. Kita telah dihidangkan oleh Al Quran bagaimana Luqman al-Hakim mendidik anaknya. Dan sebagaimana yang dimaklumi sebuah surah khusus di dalam Al Quran diberi nama dengan nama Surah Luqman.
Ramai di kalangan umat Islam tidak mengetahui bahawa 'wasiat' yang diberikan oleh Luqman kepada anaknya itu merupakan salah satu 'teknik' di dalam berdakwah.Sekiranya teknik ini diamati lalu dipraktikkan di dalam kehidupan seharian,nescaya anak-anak akan lahir sebagai muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah s.w.t.. Bertuahlah sebuah keluarga yang mempunyai anak-anak seperti mereka. Mempunyai generasi yang diibaratkan umpama purnama yang menerangi kegelapan malam. Wahai ayah dan ibu,wasiatkan kepada anak-anakmu sepertimana wasiat yang diajar oleh Luqman al-Hakim!!!

Dr.Wahbah Az-Zuhaili telah berkata di dalam bukunya 'Tafsir Munir':

"Al Baidhawi telah berkata bahawa nama Luqman sebenarnya ialah Luqman bin Ba'ura. Beliau bukannya nabi tetapi jumhur mengatakan bahawa beliau seorang yang bijaksana. Diberikan kepadanya Al Hikmah iaitu kelebihan pada akalnya,cerdik dan perkataan atau kalam yang dikeluarkannya memberi kesan kepada manusia. Nama sebenar anaknya ialah (mengikut As-Suhaili) An'am atau Asykam atau Matan atau Tharan"

Abd.Rahman Hassan Al Maidani berkata di dalam bukunya 'Fiqh Dakwah' bahawa di sana terdapat 14 jenis permasalahan yang dapat dipelajari melalui kisah Luqman mendidik anaknya melalui 'wasiat'. Oleh itu marilah sama-sama kita menilai wasiat tersebut yang mengandungi 14 permasalahan penting buat umat Islam selepas ini.

U/P :

Tulisan berikut selepas ini berdasarkan terjemahan dan olahan melalui buku karangan Dr.Wahbah Az-Zuhaili dan Abd.Rahman Hassan Al-Maidani yang tersebut di atas.
Untuk memudahkan anda,sila rujuk terjemahan/tafsir Al Quran bagi ayat 13-19 Surah Luqman.
Permasalahan Pertama:

Perkara pertama yang diajar oleh Luqman kepada anaknya ialah jangan Syirik kepada Allah s.w.t.. Disebutkan di dalam wasiat ini, bahawa syirik kepada Allah s.w.t. adalah kezaliman yang amat besar. Mengapa? Kerana ia mengandungi syirik terhadap Rububiyatullah (Allah Yang Maha Berkuasa memelihara alam semesta ) dan syirik terhadap Uluhiyatullah (Tidak ada tuhan yang disembah melainkan Allah). Atau dengan ertikata lain, mempersekutukan Allah s.w.t. dengan sesuatu lain yang juga mampu memelihara alam semesta dan mempersekutukan Allah s.w.t. dengan sesuatu yang lain yang juga layak untuk disembah. Inilah Syirik!!!

Meskipun syirik terhadap Uluhiyatullah lebih ringan dari syirik terhadap Rububiyatullah, akan tetapi Allah s.w.t. tidak akan mengampuni dosa orang yang mati dalam hal demikian!

Syirik sebesar-besar kezaliman. Zalim pula bererti meletakkan sesuatu bukan di tempat yang sepatutnya. Lagi sekali kita ingin mengajukan soalan. Mengapa syirik dikatakan zalim? Telah disepakati, bahawa Allah s.w.t.lah yang menciptakan makhluk semesta alam. Allah s.w.t. jua yang menurunkan nikmat. Adakah layak kita samakan kekuasaan Allah s.w.t. ini dengan sesuatu kuasa yang lain? Jika ada di kalangan manusia yang menyamakan kekuasaan Allah s.w.t. dengan kuasa yang lain maka ia telah melakukan kezaliman!!!

Allah s.w.t. sahaja yang layak disembah dan diagungkan kerana apa yang dilakukan-Nya itu tak mampu dilakukan oleh kuasa lain. Tetapi jika kuasa lain yang diagungkan, maka inilah kezaliman. aitulah meletakkan sesuatu bukan di tempat yang sepatutnya.

Inilah yang diperkatakan melalui ayat 13 surah Luqman yang bermaksud:

"Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah s.w.t.. Sesungguhnya mempersekutukan Allah s.w.t. itu adalah kezaliman yang amat besar."

Permasalahan Kedua:

Luqman mengajar anaknya supaya bersyukur kepada Allah s.w.t. di atas anugerah nikmat-Nya yang tak terhitung luas dan banyak. Dan kesyukuran mengandungi erti: Balasan perbuatan yang indah dan baik dengan perbuatan yang juga baik dan indah. Termasuk di dalam erti kata syukur ini ialah beribadah kepadaNya dengan melakukan ibadat-ibadat seperti yang disyariatkan, mendekatkan diri kepadaNya, menuntut keredhaan-Nya dan memuji-Nya serta menghadapkan diri dengan berdoa kepadaNya yang Maha Esa.

Memuji lebih umum dari bersyukur kerana hak mutlak kepujian itu diberikan ke atas yang dipuji pabila bersifat dengan sifat atau sifat-sifat yang baik. Hatta yang dipuji itu tidak melakukan sesuatu kebaikan terhadap pemuji. Dan peringatan 'kesyukuran' kepada Allah s.w.t. ini dikaitkan dengan pembalasan pada Hari Qiamat. Jika sekiranya kesyukuran itu kepada Allah s.w.t.,maka akan mendapat balasan pahala dan jika sebaliknya akan mendapat balasan siksaan di atas kekufuran dan keingkaran.

Inilah yang diperkatakan melalui ayat 14 surah Luqman yang bermaksud:

"Dan kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibubapanya...Bersyukurlah kepadaku dan...Kepadaku tempat kembali.".

Permasalahan Ketiga:

Luqman mendidik anaknya agar berterima kasih kepada ibubapa di atas susah payah dan jerit perih mereka membesarkan dan mendidik anak dengan segala macam pemberian dan kebaikan untuk anak tersayang. Tunaikan hak keduanya terutama kepada ibu. Kerana ibu bersusah payah menanggung penderitaan bermulanya dari proses mengandung sehinggalah melahirkan anak,menyusu sehingga tamat tempoh berakhirnya penyusuan selama 2 tahun dan mentarbiyah anak siang dan malam.

Sesungguhnya ketaatan kepada ibubapa walaupun berlainan agama adalah wajib diikuti kecuali pabila disuruh mengerjakan maksiat dan meninggalkan amal ibadat yang disyariatkan oleh Islam. Maka ketika itu haram mentaati perintah itu.

Lihatlah tingkatan terima kasih (syukur) yang ditonjolkan melalui wasiat ini. Terima kasih/kesyukuran kepada ibubapa datang selepas syukur kepada Allah s.w.t.. 'Logiklah' bahawa ucapan terima kasih/syukur ini pertama-tamanya buat Khaliq (pencipta). Selepas itu barulah diikuti pula buat makhluk yang didahului oleh ibu bapa yang tercinta.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 14 surah Luqman yang bermaksud:

"Dan kami wasiatkan (perintahkan)kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapanya. Ibunya mengandungnya dengan menderita kelemahan di atas kelemahan dan menceraikan menyusu dalam 2 tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada ibu bapamu! Kepadaku tempat kembali"

Permasalahan Keempat:

Luqman mendidik anaknya dengan mencegah anaknya dari mentaati ibubapa yang mendesak atau mengajak supaya mensyirikkan Allah s.w.t. dan segala macam perbuatan maksiat yang dilarang Allah s.w.t.

Akan tetapi sebagai anak,ibubapanya harus dilayani ,ditemani dan digauli dalam suasana yang penuh kebahagiaan dan kasih sayang. Anak juga harus melakukan kebaikan kepada mereka berdua seperti menjaga hal ehwal kewangan,menghormati dan berkhidmat kepada mereka.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 15 surah Luqman yang bermaksud:

"Dan kalau keduanya memaksa engkau supaya mempersekutukan Aku, apa yang tiada engkau ketahui ,janganlah dituruti;dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan secara patut"

Permasalahan Kelima:

Luqman menasihati anaknya agar melalui jalan yang dilalui oleh mereka yang kembali bertaut kepada Allah s.w.t. dengan keimanan, ketaatan dan meredah jalan yang lurus (jalan yang Allah s.w.t. anugerahkan nikmat kepada mereka).Bukan jalan yang dilalui oleh mereka yang dimurkai Allah s.w.t. dan mereka yang sesat!

Mereka yang kembali kepada Allah s.w.t ini terdiri dari kalangan para Rasul, Nabi, orang benar dan sesiapa sahaja yang mengikuti mereka dengan keikhsanan dari kalangan orang mukmin.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 15 surah Luqman yang bermaksud:

"Dan turutlah jalan orang yang kembali kepadaKu "

Permasalahan Keenam:

Luqman berpesan kepada anaknya supaya melakukan 'pemerhatian' tentang Hari Qiamat,urusan al- Qadha',pembalasan amalan serta melakukan pemerhatian terhadap segala arahan menyuruh dan meninggalkan sesuatu perkara di dalam menongkah arus dunia ini.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 15 surah Luqman yang bermaksud:

"Nanti kamu akan kembali kepadaKu dan akan Aku beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan"

Permasalahan Ketujuh:

Luqman menerangkan kepada anaknya akan 'syumul'nya Ilmu Allah melewati ilmu manusia. Allah s.w.t. bebas melakukan apa sahaja tanpa ada halangan. Allah s.w.t. mendatangkan sesuatu yang diinginkanNya dari segenap tempat yang tak mampu dibuat oleh makhluk.

Sesuatu kebaikan,kejahatan,kezaliman dan kesalahan yang diumpamakan seperti berat biji sawi walaupun tersembunyi jauh di dalam batu atau jauh berada di tempat yang tinggi seperti langit atau jauh berada di sedalam-dalam tempat seperti di dasar bumi akan didatangkan oleh Allah s.w.t. jua pada Hari Qiamat untuk dihisab / dihitung dan diberi ganjaran dosa atau pahala.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 16 surah Luqman yang bermaksud:

"(Kata Luqman): Hai anakku! Sesungguhnya jika ada (amal engkau) seberat biji sawi dan ada (tesembunyi) dalam batu,di langit atau di bumi ,itu akan dikemukakan oleh Allah dan Allah itu Halus (mengerti hal-hal yang halus) dan Cukup Tahu"

Permasalahan Kelapan:

Luqman menyuruh anaknya agar menunaikan solat/sembahyang kerana solat merupakan fardhu yang difardhukanNya melalui utusanNya di bumi( dari kalangan Nabi dan Rasul).

Selepas manusia ditegah dari syirik dan ditakutkan dengaan Ilmu Allah dan QudratNya yang tak dapat ditandingi oleh sesiapa,datanglah arahan supaya beramal dengan amalan-amalan yang serasi dengan prinsip-prinsip Tauhid iaitu antaranya solat / bersembahyang. Solat adalah tiang agama. Dalil keimanan dan yakinnya hamba terhadap Ilahi. Jalan mendekatkan diri kepadaNya dan membantu mencegah kemungkaran, kekejian dan mensucikan diri.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 17 surah Luqman yang bermaksud:

"Hai anakku! Dirikanlah solat/sembahyang "

Permasalahan Kesembilan:

Luqman menyuruh anaknya berbuat yang ma'ruf / kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ini menunjukkan kepada kita bahawa arahan supaya menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran dari 'tugasan' yang terkandung di dalam seruan Ilahi kepada Agama Islam semenjak dahulu lagi…

Inilah yang diterangkan melalui ayat 17 surah Luqman yang bermaksud:

"Suruhlah mengerjakan yang baik,cegahlah perbuatan yang buruk"

Permasalahan Kesepuluh:

Luqman menasihatkan anaknya agar bersabar di atas segala perkara yang dibenci yang menimpa diri samada musibah itu datang dari Ilahi menguji diri,harta,suami isteri dan anak-anak. Atau musibah ini berpunca dari bertembungnya dengan masyarakat yang membenci pendakwah (pendakwah bersifat pembawa hidayat,pemberi ingatan ,pembaik pulih dan pelindung) apabila menyeru ke arah kebaikan dan mencegah kemungkaran dan apabila pendakwah mengajak manusia kepada Agama Allah iaitu Islam serta lain-lain bidang atau cabang-cabang kebaikan.

Dimulakan wasiat dengan arahan solat / bersembahyang dan ditamat dengan arahan supaya bersabar. Mengapa? Kerana solat tiang agama dan sabar merupakan asas kekalnya ketaatan sepanjang masa.

Secara jelas dapat difahami ,bahawa sabar menahan musibah ini tergolong di dalam 'perkara yang berhajat kepada kehendak yang kuat dari tahap keazaman'.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 17 surah Luqman yang bermaksud:

"Dan berhati teguhlah menghadapi apa yang menimpa engkau;sesungguhnya (sikap) yang demikian itu masuk perintah yang sungguh-sungguh"

Permasalahan Kesebelas:

Luqman menasihati anaknya agar jangan takabbur dengan apa-apa pergerakan sekalipun yang menunjukkan kesombongaan dan ketinggian diri di depan manusia.

Luqman berpesan agar jangan memaling muka apabila bercakap dengan manusia kerna ia menunjukkan sifat takabbur dan menghina(merendah-rendahkan seseorang). Jangan takabbur dan merendah-rendahkan seseorang. Jangan memaling muka,membantah atau membangkang tanpa usul periksa. Akan tetapi sentiasalah tawadhuk(merendahkan diri) ,berlembut,manis bicara,senang diajak berbicara,seronok diajak berbicara,riak muka yang gembira,seronok ,ramah dan menjadi pendengar yang baik.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 18 surah Luqman yang bermaksud:

"Janganlah engkau memalingkan muka engkau dari manusia kerana kesombongan"

Permasalahan Kedua Belas:

Luqman nasihati anaknya agar tidak berjalan di atas muka bumi ini dengan menampakkan keseronokan yang amat sangat hinggalah akhirnya keseronokan ini melebihi had di dalam pergerakannya ,membezakan kelakuannya dengan manusia lain kerana ia mengandungi ciri-ciri berlebih-lebihan atau jauh dari kesederhanaan .Dengan ciri ini orang yang gembira ini akan menjadi takabbur dan sombong yang melebihi had syara'.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 18 surah Luqman yang bermaksud:

"Dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh!Sesungguhnya Allah tidak mencintai sekalian orang yang sombong dan membanggakan diri"

Permasalahan Ketiga Belas:

Luqman menasihati anaknya agar bersederhana dan sekata ketika berjalan. Tidak terlalu perlahan hingga menampakkan kemalasan, kelambatan yang amat sangat sehingga menampakkan diri lemah konon-kononnya ingin dikatakaan 'zuhud'. Tidak terlalu laju sehingga menonjolkan sikap berlebih-lebihan serta tidak peduli kepada suasana sekeliling.Oleh itu sikap sederhana dan sekata di antara lambat dan laju merupakan tanda / lambang seseorang itu tenang,beraqal dan diri yang cergas dan sihat.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 19 surah Luqman yang bermaksud:

"Dan besederhanalah dalam berjalan"

Permasalahan Keempat Belas:(terakhir)

Luqman menasihati anaknya agar merendahkan suara dan mencukupi suaranya didengari mengikut hajat atau keperluan pendengar. Inilah antara adab bersuara dan bercakap untuk keperluan.Diterangkan dalam wasiat ini ,bahawa mengangkat suara tanpa hajat/keperluan merupakan perkara yang dikutuk ,dikecam ,tidak disukai dan buruk. Contoh yang akan diberikan dalam ayat berikut ini bahawa seburuk-buruk suara adalah suara himar / keldai kerana suara himar / keldai awalnya suara mengeluh dan akhirnya suara menguak /melalak.

Inilah yang diterangkan melalui ayat 19 surah Luqman yang bermaksud:

"Dan lembutkan lah suara engkau! Sesungguhnya suara yang amat buruk ialah suara himar"

Wednesday, 20 November 2013

Mengabaikan Dunia Atau Menolaknya



Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid bin Tsabit r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang niatnya keakhirat maka Allah s.w.t. akan menghimpun baginya semuanya dan dijadikan kaya hati dan datang kepadanya dunia merendah diri. Dan siapa yang niatnya dunia maka Allah s.w.t. akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinannya selalu membayang diruang matanya dan tidak akan datang kepadanya dunia kecuali yang ditentukan baginya."

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Al-Aswad bin Qays berkata: "Saya telah mendengar Jundub berkata: "Umar r.a. masuk kepada Nabi Muhammad s.a.w. sedang Nabi Muhammad s.a.w. diatas tikar yang telah berbekas dipinggangnya, maka menangis Umar r.a. melihat keadaan itu, maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis, ya Umar?" Jawab Umar r.a.: "Saya teringat kepada Raja Kaisar dan Kisra dengan segala kemewahan dunianya sedang Rasulullah adalah utusan Allah s.w.t. sehingga berbekas di pinggangmu garis-garis tikar." Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Mereka kaum yang telah diberi kontan kesenangan mereka didunia dan kami kaum yang ditunda kesenangan kami diakhirat."

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ali r.a. berkata: "Sesungguhnya yang saya khuatirkan atas kamu hanya dua iaitu:

Panjang angan-angan dan

Menurut hawa nafsu

sebab panjang angan-angan itu melupakan akhirat dan menurut hawa nafsu itu menghalangi (menentang) hak, sedang dunia sudah berjalan membelakangi kami dan akhirat akan tiba kepada kami, dan masing-masing ada mempunyai anak-anak, maka jadilah kamu dari anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia, maka sesungguhnya hari ini beramal dan tidak ada hisab sedang kelak hisab tidak ada amal. Perbanyaklah amal sekarang sebab kamu tidak dapat beramal pada hari esok."

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan Albashri berkata: "Saya mencari khutbah Nabi Muhammad s.a.w. tiap Jumaat selama empat tahun tidak bertemu, tiba-tiba saya mendapat berita bahawa itu ada pada seorang sahabat Anshar dan ketika ditemui ialah Jabir bin Abdillah r.a., maka saya bertanya: "Apakah benar engkau telah mendengar khutbah Nabi Muhammad s.a.w. yang dibaca tiap Jumaat?" Jawabnya: "Ya, saya telah mendengar Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Hai orang-orang, sesungguhnya untuk kamu telah ada petunjuk-petunjuk maka berhentilah pada petunjuk-petunjuk jalan itu, dan kamu juga mempunyai batas maka berhentilah (ikutilah) batas-batas yang telah ditentukan bagimu itu. Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin berada diantara dua ketakutan, antara ajal masa yang lalu, ia tidak mengetahui bagaimana Allah s.w.t. akan berbuat kepadanya, dan masa yang akan datang juga tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Kerana itu tiap orang harus berbekal untuk kepentingan dirinya sendiri dan

masa hidupnya untuk matinya

masa mudanya untuk masa tuanya

dunianya untuk akhiratnya

Maka dunia ini dijadikan untuk kamu dan kamu jadikan untuk akhirat. Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesudah mati tidak ada jalan untuk taubat dan sesudah dunia tidak ada tempat kecuali syurga atau neraka. Saya ucapkan kata-kata ini dan aku mohon ampaun kepada Allah s.w.t. untuk diriku dan untukmu."

Sahl bin Abdillah Attustari biasa membelanjakan kekayaannya dalam segala jalan yang menuju taat kepada Allah s.w.t., lalu ibu dan sanak saudaranya yang menyampaikan hal itu kepada Abdullah bin Almubarak, mereka berkata: "Bahawa orang itu jika sedekah tidak kira-kira kerana itu kami khuatir kalau ia menjadi miskin." Maka Abdullah bin Almubarak menyampaikan keluhan ibu dan saudara-maranya itu kepada Sahl bin Abdullah Attustari. Jawab Sahl: "Ya Aba Abdirrahman, bagaimana pendapatmu bila ada orang kota telah membeli tanah kebun didesa dan ia akan pindah kedesa itu, apakah harus meninggalkan apa-apa dikota, padahal ia tidak akan kembali lagi kekota itu?" Abdullah bin Almubarak berkata: "Sahl telah mengalahkan kamu dalam keluhanmu itu, iaitu siapa yang akan pidah ketempat lain tidak seharusnya ia meninggalkan apa-apa ditempat yang akan ditinggalkan itu, demikian pula orang yang akan pindah dari dunia keakhirat, mengapakah harus meninggalkan apa-apa didunia ini."

Abul Laits berkata: "Siapa yang sempurna akal, maka ia rela dengan sederhana didunia, dan tidak sibuk memperbanyak dan sibuk beramal untuk akhirat sebab akhirat itulah tempatnya nikmat, kekal sedang dunia akan rosak, tipuan dan fitnah."

Juwaibir meriwayatkan dari Adhdhahhak berkata: "Ketika Allah s.w.t. telah menurunkan Nabi Adam a.s. dan Hawwa kebumi, lalu dapat merasakan bau busuk dan kehilangan bau syurga, pengsanlah keduanya selama empat puluh hari kerana sangat busuknya dunia ini."

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Sungguh hairan ajaib bagi seorang yang percaya kepada tempat yang kekal abadi kemudian ia masih sibuk dengan tempat tipuan dan sementara."

Muhammad bin Almunkadir dari Jabir r.a. berkata: "Saya hadir dimajlis Nabi Muhammad s.a.w. tiba-tiba datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. seorang yang bagus muka dan rambutnya, berpakaian putih, lalu berkata: "Assalamu alaikum, ya Rasulullah." Dijawab Nabi Muhammad s.a.w. "Wa alaikum salam warahmatullah." Lalu ditanya: "Ya Rasulullah, apakah dunia ini?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Bagaikan impian orang tiudr, sedang penduduknya bakal dibalas dan disiksa." Lalu ia bertanya: "Dan apakah akhirat?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Kekal, sebahagian disyurga dan sebahagian dineraka." Lalu ditanya: "Apakah syurga itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Gantinya dunia, bagi orang yang sanggup meninggalkannya mendapat kesenangannya untuk selamanya." Lalu ditanya: "Dan apakah Jahannam itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Gantinya dunia bagi yang cinta kepadanya, tidak akan pisah lepas dari Jahannam untuk selamanya." Lalu ditanya: "Maka siapakah yang sebaik-baik ummat ini?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Yang berbuat taat ketika didunia." Lalu ditanya: "Bagaimana didalamnya?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Bersungguh seperti orang yang mengejar gafilah." Lalu ditanya: "Berapa lama tinggal didalam dunia?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Seperti lamanya orang yang tertinggal dari gafilah-gafilah." Lalu ditanya: "Berapa lamakah antara dunia dan akhirat?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Sekelip mata" Maka pergilah orang itu dan tidak kelihatan, maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Itu Jibril datang untuk menzuhudkan kamu didunia dan menggemarkan kamu diakhirat."

Nabi Ibrahim a.s. ketika ditanya: "Mengapa Allah s.w.t. menjadikan engkau khalilullah?" Jawabnya: Kerana tiga sebab iaitu:

  • Tiada aku disuruh memilih dua macam melainkan saya pilih yang untuk Allah s.w.t. dari yang lain-lainny.
  • Saya tidak pernah risau hati terhadap apa yang dijamin oleh Allah s.w.t. dalam urusan rezekiku
  • Tidak pernah makan siang atau malam melainkan bersama tetamu


Seorang cendikiawan berkata: "Kehidupan hati itu dengan empat ilmu iaitu:
  • Ilmu
  • Ridho
  • Qana'ah
  • Zuhud

Maka ilmu iaitu yang menimbulkan ridho dan ridho menyampaikan kepada qana'ah (teriman) dan qana'ah itu menyampaikan kepada zuhud bererti meremehkan dunia (tidak rakus kepada dunia). Dan zuhud ada tiga tingkat iaitu:

  • Mengenal dunia dan meninggalkannya
  • Ibadat kepada Allah s.w.t. dengan adab
  • Rindu kepada akhirat dan berusaha mencapainya

Yahya bin Mu'adz Arrazi berkata: "Hikmat itu turun dari langit masuk kedalam semua hati kecuali hati yang ada empat macam iaitu:

  • Yang condong kepada dunia
  • Risau untuk hari esok
  • Hasud kepada saudara
  • Ingin kepada pangkat kedudukan
  • Yahya juga berkata: "Seorang yang sempurna akal iaitu yang berbuat tiga perkara iaitu:
  • Meninggalkan dunia sebelum ditinggalkannya
  • Membangun kubur sebelum dimasukkannya
  • Mengerjakan apa yang diridhoi Allah s.w.t. sebelum menghadap kepadaNya

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: "Siapa yang menghimpunkan enam macam maka bererti telah benar-benar berusaha untuk mendapatkan syurga dan lari dari api neraka iaitu:

  • Mengenal Allah s.w.t. lalu mentaatiNya dan mengenal syaitan laknatullah lalu menentangnya
  • Mengenal hak lalu mengikutinya dan mengenal bathil lalu menghindarinya
  • Mengenal dunia lalu mengabaikannya dan mengenal akhirat lalu berusaha untuk mencapainya

Ja'far Assadiq dari Muhammad Albaaqir dari Ali Zainul Abidin dari Alhusain bin Ali r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Hai Ali, empat macam tanda celaka iaitu:

  • Kering air mata
  • Keras hati
  • Cinta dunia
  • Jauh angan-angan

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Andaikan dunia ini disisi Allah s.w.t. menyamai nilai satu sayap nyamuk maka tidak akan diberikan kepada orang kafir walau seteguk air."

Syahr bin Hausyab dari Abdurrahman bin Usman berkata: "Pada suatu malam Nabi Muhammad s.a.w. sembahyang subuh didekat tempat pembuangan kotoran, maka melihat ulat bergerak dalam kotoran, maka Nabi Muhammad s.a.w. menghentikan untunya menantikan orang-orang, lalu bertanya kepada orang-orang: "Apakah kamu mengetahui bahawa orang-orang ditempat ini jijik terhadap ulat ini?" Jawab mereka: "Benar, ya Rasulullah." Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Demi Allah yang jiwa Muhammad ada ditanganNya, sesungguhnya dunia ini lebih rendah (hina) disisi Allah s.w.t. melebihi dari hinanya ulat terhadap orang-orang yang mempunyai tempat ini."

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Dunia sebagai penjara bagi orang mukmin dan kubur bagaikan bentengnya dan syurga tempat tinggalnya. Dan dunia ini sebagai syurga bagi orang kafir sedang kubur sebagai penjaranya dan neraka tempat tinggalnya."

Abul Laits berkata: "Erti sabda Nabi Muhammad s.a.w. ini ialah: "Seorang mukmin meskipun adakalanya mewah dan nikmat, tetapi jika dibandingkan dengan nikmat dan kemewahan yang disediakan untuknya disyurga, maka seolah-olah ia berada didalam penjara, sebab seorang jika mati dan diperlihatkan kepadanya syurga dan kemuliaan yang ada didalamnya, ia sedar bahawa selama didunia seolah-olah dalam penjara. Sedang seorang kafir jika mati dan diperlihatkan kepadanya hukuman-hukuman dalam neraka, maka ia merasa bahawa ia tadi dalam syurga. Kerana itu seorang yang berakal tidak akan merasa gembira dalam penjara dan tidak akan mencari kesenangan dalam penjara. Maka seorang yang berakal harus memperhatikan apa yang telah dijelaskan Allah s.w.t. mengenai dunia dalam ayat-ayat Al-Quran, sebab dalam ayat Al-Quran dan sabda Nabi Muhammad s.a.w. cukup perumpamaan yang jelas supaya orang mukmin jangan tertipu oleh dunia."

"Innama matsalul hayatid dunia, kama'in anzalanaahu minassama'i fakh talatha bihi nabaatul ardhi mimmaa ya'kulunnasu wal an'am hatta idza akhdzalatil ardhu zukhrufaha wazzayanat wa dhanna ahluha annahum qaadiruuna alaiha ataaha amrua laila au nahaa ra faja ainaaha hashieda ka'anlam taghna bil amsi, kadzalika nufasshilul ayaati liqaumin yatafakkarun." (Surah Yunus ayat 24)

(Yang bermaksud)"Sesungguhnya perumpamaan kerosakan dunia ini bagaikan air yang Kami turunkan dari langit maka meresap kedalam tanah dan menumbuhkan makanan orang-orang dan binatang-binatang, sehingga apabila bumi ini telah berhias dengan segala hasilnya dan indah dan pemiliknya telah mengira ia sangat berkuasa atasnya, tiba-tiba datang siksa Allah diwaktu malam atau siang hari, maka jadilah semua itu terketam habis, seakan-akan tidak ada apa-apa sejak kelmarinnya. Demikianlah contoh dunia ini. Kami jelaskan bagi orang-orang yang suka berfikir dan memperhatikan."

Nabi Muhammad s.a.w. didatangi seorang dari Syam, maka ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w. tentang luas tanah mereka dan berbagai kenikmatan yang mereka rasakan, lalu ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w. "Lalu kamu berbuat apakah?" Jawabnya: "Kami membuat berbagai macam makanan untuk kami makan." Ditanya: "Kemudian jadi apa?" Jawabnya: "Sebagaimana yang telah engkau ketahui, ya Rasulullah." (Yakni kencing dan kotoran) Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Maka demikianlah perumpamaan dan contoh dunia ini."

Yahya bin Mu'adz Arrazi berkata: "Dunia ini bagaikan ladang Tuhan Rabbul a'lamin dan manusia sebagai tanamannya sedang maut itu sebagai cangkulnya. Dan Malakulmaut itu sebagai pengetamnya dan kubur sebagai lombongnya dan kiamat sebagai lesungnya dan syurga atau neraka temapt pemuasnya, sebahagian syurga dan sebahagian dalam neraka Sa'ir."

Luqman Alhakiem berkata kepada puteranya: "Hai anak, sesungguhnya dunia ini adalah lautan yang sangat dalam dan telah tenggelam didalamnya kebanyakkan manusia, kerana itu jadilah perahu didunia ini taqwa kepada Allah s.w.t."

Kata pujangga: "Sesungguhnya ada hamba-hamba Allah yang cerdas cendikia (cerdik pandai) telah menceraikan dunia dan takut dari fitnahnya (tipu dayanya). Mereka memperhatikan benar-benar segala akibatnya dan ketika telah mengerti bahawa dunia ini bukan tempat hidup yang abadi, maka mereka menjadikan dunia ini bagaikan lautan dan menggunakan amal soleh sebagai bahteranya. Maka amal soleh itulah yang menjadi barang dagangan dan kerajinan beramal sebagai keuntungannya dan hari-hari sebagai gelombangnya dan tawakkal sebagai naungannya, dan kitab Allah s.w.t. penunjuknya dan menahan nafsu sebagai tali ikatnya dan maut itu ujungnya dan kiamat pasarannya dan Allah s.w.t. pemiliknya."

Alfudhail bin Iyaadh berkata: "Pada hari kiamat kelak akan tiba dunia berlagak dengan keindahannya, lalu berkata: "Ya Tuhan, jadikanlah aku rumah untuk sebaik-baik hambaMu." Jawab Allah s.w.t.: "Aku tidak rela kamu menjadi rumah mereka, jadilah kamu sebagai debu yang berhamburan." Maka seketika itu menjadi debu yang berhamburan."

Ibn Abbas r.a. berkata: "Pada hari kiamat kelak akan dihadapkan dunia ini berupa wanita tua yang kembung perutnya, tampak gigi siungnya, buruk rupanya, tiada seorang yang melihatnya melainkan membencinya, maka ia melihat orang-orang lalu orang-orang itu ditanya: "Apakah kamu kenal pada ini?" Jawab mereka: "Naudzu billah, jangan sampai kenal padanya." Lalu diberitahu bahawa itulah dunia yang dahulu kamu berebut, berbangga dan berperang kerananya." Dilain raiwayat: Kemudian diperintahkan supaya dilemparkan kedalam neraka, lalu ia bertanya: "Dimanakah pengikutku dan sahabat-sahabatku?" Maka ikut semuanya.

Abul Laits berkata: "Sebenarnya dunia ini tidak berdosa dan tidak ada siksa baginya, tetapi sengaja dilempar kedalam neraka untuk menunjukkan kehinaannya disisi Allah s.w.t., sebagaimana berhala-berhala yang dimasukkan kedalam neraka, sebagaimana firman Allah s.w.t. (Yang berbunyi): "Innakum wama ta'buduna min dunillahi hashabu jahannam antum laha wa ridun." (Yang bermaksud): "Sesungguhnya kamu dan semua yang kamu sembah selain Allah itu akan menjadi batu bara neraka jahannam, kamu pasti akan masuk kedalamnya." (Surah Al-Anbiya ayat 98) Maka seharusnya seorang mukmin beramal untuk akhirat dan tidak melulu sibuk dunia kecuali apa yang menjadi kepentingan yang lazim dan utama tanpa menggantungkan hati dan fikiran padanya."

Nabi Isa bin Maryam a.s berkata: "Sungguh ajaib keadaanmu itu, kamu giat bekerja untuk mendapat dunia yang pasti akan tiba padamu, tetapi tidak pasti giat beramal untuk akhirat, padahal akhirat itu tidak dapat dicapai tanpa amal."

Abu Ubaidah Al-asadi berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang meresap dalam hatinya cinta dunia maka terikat hatinya dengan tiga iaitu:

  • Kesibukan yang tidak akan terlepas kesukarannya
  • Angan-angan yang tidak ada hujung puncaknya
  • Kerakusan yang tidak dapatmencapai kekayaan atau kecukupannya

Sedang dunia dan akhirat sama-sama kejar mengejar, maka siapa yang mengejar akhirat dikejar oleh dunia sehingga menerima cukup daripadanya rezekinya dan siapa yang mengejar dunia dikejar akhirat sehingga tiba matinya yang mencekiknya dengan tiba-tiba dan mendadak."

Ibrahim bin Yusuf dari Kinanah berkata: "Abu Hazim berkata: "Saya dapatkan dunia ini dua macam iaitu:

  • Sesuatu yang untukku tidak akan terlepas daripadaku
  • Sesuatu yang untuk orang lain maka tidak akan dapat saya kejar dan
  • Allah s.w.t telah menolak lain orang hakku sebagaimana menolak hak lain orang daripadaku


Maka didalam bahagian yang mana saya harus menghabiskan umurku? Juga saya dapatkan apa yang telah diberikan kepadaku dari dunia ini dua macam iaitu:

Yang satu akan terlepas daripadaku sebelum ajalku, maka saya tidak berdaya untuk mempertahankannya dan yang satu lagi

akan tetap ada padaku sehingga matiku sehingga saya tinggalkan kepada orang lain.

Maka didalam yang mana saya harus melanggar Tuhan untuk mendapatkannya?"

Al-A'masy dari Sufyan dari guru-gurunya berkata: "Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. masuk ketempat Salman Alfarisi sedang sakit, maka menangislah Salman. Ditanya oleh Sa'ad: "Mengapa engkau menangis, hai Abu Abdillah? Rasulullah s.a.w. ketika meninggal ridho kepadamu." Jawabnya: "Saya tidak menangis kerana takut mati atau kerana rakus kepada dunia, tetapi Rasulullah s.a.w. telah berpesan kepada kami: "Hendaklah membawa bekal salah satu kamu dari dunia ini seperti bekal orang berpergian. Sedang dikelilingku ini macam-macam, padahal yang ada hanya bejana, ember, panci dan tempat berwuduk." Sa'ad berkata: "Hai Abu Abdillah, berpesanlah kepada kami untuk kami pergunakan sepeninggalanmu." Berkata Salman: "Hai Sa'ad, berdzikirlah (ingatlah) kepada Allah s.w.t. ketika akan mengerjakan sesuatu dan ketika menghukum dan ketika melaksanakan apa yang telah engkau putuskan dengan sumpahmu."

Juwaibir dari Adhdhahhaak berkata Nabi Muhammad s.a.w. ditanya: "Ya, Rasulullah, siapakah yang amat zahid?" Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang tidak lupa kubur dan kerosakan dan meninggalkan kelebihan dari perhiasan dunia, dan mengutamakan yang kekal daripada yang sementara dan rosak, dan tidak menghitung-hitung harinya dan menganggap dirinya dari golongan orang yang mati."

Seorang cendikiawan berkata: "Kami mencari empat macam tetapi keliru jalan iaitu:

  • Kami kira kekayaan itu dalam banyaknya harta, tiba-tiba dalam qana'ah (teriman)
  • Kami kira istirehat itu dalam banyak tiba-tiba dalam sedikit (ertinya bertambah banyak bertambah sibuk dan tidak dapat beristirehat)
  • Kami kira kehormatan itu dalam bentuk lahir tiba-tiba dalam taqwa

Kami kira nikmat itu dalam makan minum tiba-tiba dalam tertutupnya aib dan dosa dan Islam (ertinya jika Allah s.w.t. menutupi kesalahan dosa kita, maka itulah nikmatnya)


Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang pada pagi harinya menjadikan dunia ini kepentingannya yang utama maka Allah s.w.t. akan melazimkan dalam hatinya tiga macam iaitu:

  • Kerisauan yang tidak terputus-putus untuk selamanya
  • Kesibukan yang tidak ada istirehatnya untuk selamanya
  • Rasa kefakiran yang tidak ada ujungnya sama sekali untuk selamanya


Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: "Tiada seorangpun pada tiap hari melainkan ia sebagai tamu dan hartanya sebagai pinjaman, tamu harus segera berangkat meninggalkan tempat sedang pinjaman harus segera dikembalikan."

Alfudhail bin Iyaadh berkata: "Kejahatan itu semua dikumpulkan dalam sebuah rumah sedang kuncinya ialah cinta kepada dunia dan kebaikan itu juga dikumpulkan dalam rumah dan kuncinya ialah zuhud (tidak tamak rakus) pada dunia."

Tsabit dari Anas bin Malik r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Allah s.w.t. telah berfirman (Yang berbunyi): "Yyafrahu abdiyal mu'min idza bashathtu lahu syai'a minad dunia, wa dzalika ab'adu lahu minni, wayahzanu idzaqartartu alaihid dunia wa dzalika aqrabu lahu minni." (Yang bermaksud): "HambaKu yang mukmin merasa gembira jika Aku luaskan sedikit daripada dunia, padahal yang demikian itu bererti jauh daripadaKu dan susah jika Aku seretkan padanya dunia, padahal yang demikian itu lebih mendekatkan ia kepadaKu."

Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. membacakan ayat (Yang berbunyi): "Ayahsabuuna annamaa munidduhum bihi maalin wabaniin. Nusaari'u lahum fil khairaati, bal laa yasy'uruun." (Yang berbunyi): "Apakah mereka mengira bahawa apa yang Kami berikan berupa harta dan anak-anak itu. Kami menyegerakan untuk mereka semua kebaikan tetapi mereka tidak merasa (tidak mengetahui)." (Surah Al-mukminun ayat 55-56) Tidak merasa atau tidak mengetahui bahawa itu ujian bagi mereka bagaimana mereka mempergunakan pemberian Allah s.w.t. itu.

Anas bin Malik berkata: "Pada suatu hari Nabi Muhammad s.a.w. keluar dan memegang tangan Abu Dzar, lalu berkata: "Hai Abu Dzar, sesungguhnya dihadapanmu ada bukit penghalang yang sukar didaki, tidak dapat mendaki kecuali orang-orang yang ringan bawaannya." Abu Dzar bertanya: "Ya Rasulullah, saya ini termasuk yang ringan atau yang berat?" Nabi Muhammad s.a.w. bertanya: "Apakah engkau mempunyai makan untuk hari ini?" Jawabnya: "Ya." Nabi Muhammad s.a.w. bertanya lagi: "Apakah mempunyai makan untuk besok pagi?" Jawabnya: "Ya." Nabi Muhammad s.a.w. bertanya lagi: "Apakah mempunyai makan untuk lusa?" Jawab Abu Dzar: "Tidak." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Andaikan engkau mempunyai makanan untuk lusa (untuk tiga hari) nescaya engkau termasuk orang-orang yang berat."

 

Sunday, 17 November 2013

Perjalanan Nabi Muhammad s.a.w. ke Taif




Selama sembilan tahun selepas perlantikan Nabi Muhammad s.a.w sebagai Pesuruh Allah s.w.t., Nabi Muhammad s.a.w telah menjalankan dakwah dikalangan kaumnya sendiri disekitar kota Mekah untuk memimpin dan memperbaiki keadaan hidup mereka.Segelintir manusia sahaja yang telah memeluk agama Islam ataupun yang bersimpati dengan Baginda s.a.w., yang lainnya mencuba dengan sedaya upaya untuk mengganggu dan menghalang Baginda s.a.w dan pengikut-pengikutnya. Diantara mereka yang bersimpati dengan perjuangan Baginda s.a.w termasuk Abu Talib bapa saudara Baginda s.a.w sendiri. Sungguhpun begitu Abu Talib tidak memeluk agama Islam.

Berikutan dengan kematian Abu Talib, pihak Khuraish berasa bebas untuk memperhebatkan gangguan dan penentangan mereka terhadap Baginda s.a.w. Di Taif, bandar yang kedua terbesar di Hijaz, terdapat Bani Thafiq suatu puak yang sangat kuat dan besar bilangan ahlinya. Nabi Muhammad s.a.w. berlepas keTaif dengan harapan ia dapat mempengaruhi kaum Bani Thafiq untuk menerima Islam dan dengan demikian memperolehi perlindungan bagi pemeluk-pemeluk agama Islam dari gangguan puak Khuraish. Baginda s.a.w juga bercita-cita hendak menjadikan Taif markas kegiatan-kegiatan dakwah Baginda s.a.w. Sebaik-baik sahaja Baginda s.a.w tiba disana, Baginda s.a.w telah mengunjungi tiga orang pemuka Bani Thafiq secara berasingan dan menyampaikan kepada mereka risalah Allah s.w.t. Bukan sahaja mereka tidak mahu menerima ajaran Allah s.w.t. bahkan enggan mendengar apa yang dikemukakan oleh Baginda s.a.w kepada mereka. Baginda s.a.w telah dilayani secara kasar dan sungguh-sungguh biadap. Kekasaran mereka sungguh bertentangan dengan semangat memuliakan dan menghormati yang telah menjadi sebahagian daripada cara hidup bangsa Arab. Dengan terus terang mereka mengatakan yang mereka tidak suka Baginda s.a.w. tinggal ditempat mereka. Baginda s.a.w. berharap yang kedatangan Baginda s.a.w akan disambut dengan sopan santun, diiringi dengan kata-kata yang lemah lembut. Sebaliknya Baginda s.a.w telah dilempari dengan kata-kata yang kasar.

Kata seorang daripada pemuka-pemuka tadi dengan penuh ejekan: "Hoi,benarkah yang Allah s.w.t. telah melantik kamu menjadi PesuruhNya?"Kata seorang lagi sambil ketawa: "Tidak bolehkah Allah memilih manusia selain dari engkau untuk menjadi PesuruhNya?"Yang ketiga pula melempar kata-kata hina yang bunyinya demikian: "Kalau engkau benar-benar seorang Nabi, aku tidak ingin bercakap-cakap dengan engkau kerana perbuatan yang demikian akan mendatangkan bencana kepada diriku.Sebaliknya jika kamu seorang pendusta,tidak guna aku bercakap-cakap dengan engkau."

Dalam menghadapi penentangan yang sebegini hebat, ketabahan dan kecekalan hati yang merupakan sifat-sifat semulajadi Nabi Muhammad s.a.w. tidak menyebabkan Baginda s.a.w. berasa hampa dan gagal barang sedikit jua pun. Selepas meninggalkan pemuka-pemuka Banu Thafiq tadi, Baginda s.a.w cuba menghampiri rakyat biasa Disini juga Baginda s.a.w menemui kegagalan. Mereka menyuruh Baginda s.a.w keluar dalam Taif. Apabila Baginda s.a.w menyedari yang usahaBaginda s.a.w tidak mendatangkan hasil yang diingini, Baginda s.a.w pun membuat keputusan hendak menginggalkan kota itu. Tetapi mereka tidak membiarkan Baginda s.a.w keluar dari Taif secara aman. Mereka melepaskan kacang-kacang hantu mereka supaya mengusik,mengejek,mengacau dan melemparinya dengan batu. Pelemparan batu yang dilakukan keatas Baginda s.a.w itu sedemikian rupa hingga badan Baginda s.a.w berdarah akibat luka-luka. Apabila Baginda s.a.w berada agak jauh dari kota Taif, Baginda s.a.w pun berdoa kepada Baginda s.a.w. yang bermaksud:

" Wahai Tuhanku, kepada Engkau aku adukan kelemahan tenagaku dan kekurangan daya-upayaku pada pandangan manusia. Wahai Tuhan yang Maha Rahim kepada sesiapa Engkau menyerahkan daku?Kepada musuh yang akan menerkamkan aku ataukah kepada keluarga yang engkau berikan kepadanya uruskanku, tidak ada keberatan bagiku asal aku tetap dalam keredzaanMu. Dalam pada itu afiatMu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya mukaMu yang mulia yang menyinari segala langit dan menerangi segala yang gelap dan atasnyalah teratur segala urusan dunia dan akirat, dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahanMu atau dari Engkau turun atasku azabMu kepada Engkaulah aku adukan hal ku sehingga Engkau redza. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Engkau"

Demikianlah sedihnya doa yang dihadapi kepada Allah s.w.t. oleh Baginda s.a.w sehingga Allah s.w.t. mengutuskan Malaikat Jibrail buat menemui Baginda s.a.w. Setibanya dihadapan Nabi Muhammad s.a.w. diapun memberi salam seraya berkata:" Allah s.w.t.. mengetahui apa yang telah berlaku diantara kamu dan orang-orang ini. Allah s.w.t. telah menyediakan malaikat digunung ganang disini khas untuk menjalankan sebarang perintah kamu."

Sambil berkata demikian Jibrail menghadapkan malaikat itu dimuka Baginda s.a.w Kata Malaikat ini:"Wahai Rasulullah, saya bersiap sedia untuk menjalankan perintah Tuan. Kalau dikehendaki, saya sanggup menyebabkan gunung-gunung disebelah menyebelah kota ini berlanggaran sehingga penduduk-penduduk dikedua-dua belah mati tertindih. Kalau tidak, Tuan cadangkan apa saja hukuman yang selayaknya diterima oleh orang-orang ini."

Mendengar janji-janji Malaikat itu, Nabi Muhammad s.a.w. yang penuh dengan sifat rahim dan belas kasihan pun berkata:"Walaupun orang-orang ini tidak menerima Islam, saya harap dengan kehendak Allah s.w.t., yang anak-anak mereka, pada satu masa nanti, akan menyembah Allah s.w.t.. dan berbakti kepadaNya."

Sekarang perhatikanlah tauladan mulia dan suci murni yang telah dipertunjukkan oleh Baginda s.a.w. Kita semua mengakui yang kita menjadi pengikut-pengikutNya, tetapi dalam urusan hidup kita sehari-sehari,apabila cadangan kita ditolak atau tidak dipersetujui maka kita dengan lekasnya melemparkan maki hamun dan terkadang-kadang bercita-cita hendak membalas dendam terhadap mereka yang tidak bersetuju dengan kita.Sebagai pengikut-pengikutnya kita hendahlah mencontohi Baginda s.a.w. Selepas menerima penghinaa ditangan penduduk-penduduk Kota Taif, Baginda s.a.w hanya berdoa. Baginda s.a.w. tidak memarahi mereka,tidak mengutuk mereka dan tidak mengambil sebarang tindakan balas walaupun diberi kesempatan sebaik-baiknya untuk membuat demikian.

Saturday, 16 November 2013

Namimah (adu domba/Fitnah)



Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Hudzaifah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak akan masuk syurga tukang fitnah." Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apakah kamu tahu siapakah sejahat-jahat kamu?" Jawab sahabat: "Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. yang lebih tahu." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sejahat-jahat kamu ialah orang yang bermuka dua, yang menghadap kepada ini dengan wajah dan datang kesana dengan wajah yang lain."
Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Abbas r.a. berkata: "Rasulullah s.a.w. berjalan melalui dua kubur yang baru ditanam, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya kedua kubur ini sedang disiksa dan tidak disiksa kerana dosa besar, adapun yang satu maka tidak bersih jika cebok dari kencingnya dan yang kedua biasa berjalan membangkitkan fitnah. Kemudian Rasulullah s.a.w. mengambil dahan pohon yang hijau lalu dibelah dan menancapkan diatas kubur masing-masing. Sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, mengapakah engkau berbuat itu?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Semoga Allah s.w.t. meringankan keduanya selama dahan ini belum kering."

Maksud bukan dosa besar itu dalam pandangan kita padahal akibatnya besar sebab bila cepat dalm memcebok (mencuci) sesudah buang air kecil lalu masih menitis bererti tidak sah memakai pakaian yang najis, kerana itu tidak memperhatikan bersuci itu besar akibatnya disisi Allah s.w.t. kerana diakhirat itu tidak ada tempat selain syurga atau neraka, maka bila dinyatakan tidak masuk syurga maka bererti masuk neraka.

Maka wajib atas orang yang adu dumba atau pemfitnah supaya segera bertaubat sebab adu domba itu suatu kehinaan didunia dan siksa didalam kubur dan neraka dihari kiamat tetapi bila ia bertaubat sebelum mati maka insyaallah akan diterima taubatnya oleh Allah s.w.t.

Alhasan berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sejahat-jahat manusia ialah yang bermuka dua, mendatangi dengan satu wajah dan yang satu wajah dan siapa yang mempunyai dua lidah didunia maka Allah s.w.t. akan memberikannya dua lidah api dari api neraka."

Qatadah berkata: "Sejahat-jahat hamba Allah ialah tiap tukang menghina, tukang maki dan tukang mengadu (adu domba/fitnah). Siksa kubur kerana tiga perkara iaitu:

  • Sepertiga kerana ghibah
  • Sepertiga kerana tidak membersihkan selepas buang air kecil

  • Sepertiga kerana adu domba/fitnah

Hammad bin Salamah berkata: "Seorang menjual budak, lalu berkata kepada pembelinya: "Budak ini tidak ada cirinya kecuali suka adu domba." Maka dianggap ringan oleh pembeli dan tetap dibeli, dan setelah beberapa hari ditempat majikannya, tiba-tiba budak itu berkata kepada isteri majikannya: "Suamimu tidak cinta kepadamu dan ia akan berkahwin lagi, apakah kau ingin supaya ia tetap kasih kepadamu?" Jawab isteri itu: "Ya." "Lalu kalau begitu kau ambil pisau cukur dan mencukur janggut suamimu yang bahagian dalam (dileher) jika suamimu sedang tidur." kata budak itu. Kemudian ia pergi kepada majikannya (suami) dan berkata kepadanya: "Isterimu bermain dengan lelaki lain dan ia merencanakan untuk membunuhmu, jika engkau ingin mengetahui buktinya maka cuba engkau berpura-pura tidur." Maka suami itu berpura-pura tidur dan tiba-tiba datang isterinya membawa pisau cukur untuk mencukur janngut suaminya, maka oleh suaminya disangka benar-benar akan membunuhnya sehingga ia bangun merebut pisau itu dari tangan isterinya lalu membunuh isterinya. Oleh kerana kejadian itu maka datang para wali (keluarga) dari pihak isterinya dan langsung membunuh suami itu sehingga terjadi perang antara keluarga dan suku suami dengan keluarga dan suku dari isteri."

Yahya bin Aktsam berkata: "Tukang fitnah itu lebih jahat dari tukang sihir sebab tukang fitnah dapat berbuat dalam sesaat apa yang tidak dilakukan oleh tukang sihir dalam satu bulan dan perbuatan tukang fitnah lebih bahaya dari perbuatan syaitan naknatullah sebab syaitan laknatullah hanya berbisik dan khayal bayangan tetapi tukang fitnah langsung berhadapan dan berbuat. Dan Allah s.w.t. telah berfirman (Yang berbunyi): "Hammalatal hathab. Ahli-ahli tafsir banyak yang mengertikan hathab itu fitnah/adu domba. Sebab fitnah itu bagaikan kayu untuk menyalakan api permusuhan dan peperangan.

Aktsam bin Shaifi berkata: "Orang yang rendah hina itu ada empat iaitu:

  • Tukang fitnah

  • Pendusta
  • Orang yang berhutang
  • Anak yatim

Utbah bin Abi Lubabah dari Abu Ubaidillah Alqurasyi berkata: "Seorang berjalan tujuh ratus kilometer kerana akan belajar tujuh kalimat dan ketika ia sampai ketujuannya ia berkata: "Saya datang kepadamu untuk mendapatkan ilmu yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepadamu,

Beritakan kepadaku apa yang lebih berat dari langit?"

Dan apakah yang lebih luas dari bumi?

Dan apakah yang lebih keras dari batu?

Dan apakah yang lebih panas dari api?

Dan apakah yang lebih dalam dari laut?

Dan apakah yang lebih rendah (lemah) dari anak yatim?

Dan apakah yang yang lebih jahat dari racun?

Jawabnya ialah:

Membuat tuduhan palsu terhadap orang yang tidak berbuat, maka itu lebih berat dari langit

Hak kebenaran itu lebih luas dari bumi

Hati yang qana'ah (beriman) lebih dalam dari laut

Rakus itu lebih panas dari api

Hajat kepada keluarga yang dekat jika tidak tercapai lebih sejuk dari zamharir

Hati orang kafir lebih keras dari batu

Fitnah dan adu domba jika kedapatan (diketahui) pada yang difitnah lebih hina dari anak yatim

Dan fitnah itu lebih jahat dari racun yang membinasakan

Nafi' dari Ibn Umar r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setelah Allah s.w.t. menjadikan syurga lalu diperintah: "Bicaralah." Maka berkata syurga: "Sungguh bahagia siapa yang masuk kedalamku." Maka firman Allah s.w.t.: "Demi kemuliaan dan kebesaranKu tidak boleh tinggal padamu lapan jenis orang iaitu:

Orang yang selalu minum khamar (arak)

Orang yang tetap menjadi pelacur

Tukang fitnah/ adu domba

Germo (orang lelaki yang membiarkan isterinya berzina)

Polisi (siapa yang tahu maknanya diharap email kepada webmaster/komen)

Wadam (wanita Adam, lelaki yang berlagak wanita)

Pemutus hubungan kekeluargaan

Orang yang bersumpah dengan nama Allah akan berbuat kemudian tidak menepati sumpahnya

Alhasan Albashri berkata: "Siapa yang menyampaikan khabar berita orang lain kepdamu, maka ketahuilah bahawa orang itu akan menyampaikan khabarmu kepada orang lain." Umar bin Abdil Azizi didatangi seseorang lalu menceritakan hal orang lain, maka ditanya oleh Umar: "Jika kau suka maka kami akan menyelidiki kebenaran keteranganmu itu, jika kau dusta akan kau termasuk didalam ayat (Yang berbunyi): "In jaa akum faasiqun binaba'in fatabayyanu." (Yang bermaksud): "Jika datang kepadamu seorang fasiq membawa berita maka selidikilah." Dan jika kamu benar kau termasuk ayat (Yang berbunyi): "Hammaazin masysyaa'in binamin." (Yang bermaksud): "Tukang ejek dan suka berjalan mengadu (memfitnah)." Dan jika kau suka kami maafkan kepadamu." Maka jawab orang itu: "Maafkan saya ya Amirul Mukminin dan saya tidak akan mengulangi lagi."

Abdullah bin Almubarak berkata: "Anak zina tidak dapat menyimpan amanat pembicaraan dan orang bangsawan ialah yang tidak mengganggu tetangganya." Yakni siapa yang suka memfitnah dan adu domba maka tabiat anak zina sebab Allah s.w.t. berfirman (Yang berbunyi): "Hammaazin masysyaa'in binamin, mannaa'in lil khairi mu'tadin atsiim utullin ba'da dzalika zaniem." (Yang bermaksud): "Tukang mengejek dan berjalan memfitnah, bakhil tidak berbudi melampaui batas pendurhaka, sombong selain dari semua itu ia anak zina."

Seorang hakiem (cendiakawan) didatangi oleh kawannya, tiba-tiba kawan itu menceritakan hal kawan yang lain, maka ditegur oleh cendiakawan itu: "Kamu telah lama tidak datang dan kini datang membawa tiga dosa iaitu:

  • Pertama membencikan kepadaku kawanku
  • Kau telah merisaukan fikiranku
  • Saya menuduh engkau berdusta

Ka'bul-ahbaar berkata: "Terjadi kemarau pada Bani Israil maka keluar Nabi Musa a.s. membawa Bani Israil untuk berdoa minta hujan sebanyak tiga kali tetapi tidak juga hujan sehingga Nabi Musa a.s. berdoa: "Tuhanku, hambaMu telah keluar sampai tiga kali tetapi belum juga Engkau terima." Maka Allah s.w.t. menurunkan wahyu: "Aku tidak menerima doamu bersama kaummu kerana diantara kamu ada seorang tukang fitnah." Nabi Musa a.a. bertanya: "Siapakah itu, supaya kami dapat mengeluarkan dari anatara kami?" Jawab Allah s.w.t.: "Hai Musa, Aku melarang kamu dari namimah (adu-domba), apakah Aku akan mengadu-adu, taubatlah kamu semuanya." Maka bertaubatlah mereka lalu turunlah hujan.

Sulaiman bin Abdil-Malik ketika ia duduk bersama Azzuhri tiba-tiba ada orang datang maka Sulaiman berkata kepadanya: "Saya mendapat khabar bahawa engkau telah membicarakan dan membusukkan saya." Jawab orang itu: "Tidak, saya tidak berkata itu dan tidak berbuat sedemikian." Sulaiman berkata: "Orang yang menyampaikan berita kepadaku itu benar dan jujur." Azzuhri berkata: :"Tukang adu domba (fitnah) tidak benar dan tidak jujur." Sulaiman berkata kepada Azzuhri: "Benar engkau." Lalu berkata kepada tamunya itu: "selamat jalan."

Seorang cendiakawan berkata: "Jika ada orang menyampaikan kepadamu makian kawanmu, maka dialah yang memaki engkau bukan orang yang disampaikan beritanya kepadamu." Wahb bin Munabbih berkata: "Siapa orang yang memujimu dengan sesuatu yang tidak ada padamu, maka tidak aman daripadanya akan memaki engkau dengan apa-apa yang tidak ada padamu."

Abul Laits berkata: "Jika ada orang memberitahu kepadamu bahawa Fulan menjelekkan kau, maka harus menghadapi dengan enam macam iaitu:

Jangan percaya kerana tukang fitnah atau tukang adu domba itu tidak dapat diterima persaksiannya Sebagaimana firman Allah s.w.t. (Yang berbunyi): "Ya ayyuhalladzina aamanu in jaa'akum faa siqun binaba'in fatabayyanuu an tushibu qauman bijahaalatin fatush bihuu ala maa fa'altum naa dimiin." (Yang bermaksua): "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasiq (satu kaum) membawa berita, maka hendaklah kamu selidiki, jangan sampai kamu membalas kepada suatu kaum dengan kebodohan, maka kamu kelak akan merasa menyesal. (Surah Alhujuraat ayat 6)

Engkau harus mencegahnya dari fitnah itu sebab nahi unkar itu wajib

Engaku harus membenci kepadanya sebb telah berbuat maksiat

Engkau jangan bersangka jahat terhadap saudaramu yang difitnah itu sebab jahat sangka terhadap seseorang muslim itu haram. Firman Allah s.w.t. (Yang berbunyi): "Inna ba'dhadh dhanni itsmun." (Yang bermaksud): "Sebahagian dari sangka-sangka itu dosa."

Jangan kamu selidiki keadaan orang yang difitnah itu sebab Allah s.w.t. melarang menyelidiki kesalahan orang

Apa yang tidak kau suka dari perbuatan orang yang mengadu-adu itu maka jangan sampai berbuat seperti itu, yakni engkau jangan memberitahu kepada sesiapapun apa yang dikatakan oleh tukang fitnah itu .

Tuesday, 5 November 2013

Panduan Solat Jenazah

Bissmillahirahmanirrahim..

alhamdulillah syukur pada Ilahi memberi kesempatan dan peluang hidup pada awal muharam sekarang. Selepas sekian lama menyepi menyendiri tanpa posting2 baru. Alhamduliilah, Allah menurunkan ilham untuk berkongsi dengan para pembaca semua mengenai Solat jenazah.
Baru-baru ini Penulis terfikir bahawa diri penulis sendiri jarang-jarang melakukan solat jenazah. mana tidaknya, kesibukan mengejar ilmu duniawi menyebabkan Penulis sering alpa dan lalai dalam mengejar Ilmu Akhirat. InsyaAllah hari ini penulis ingin berkongsi Bagaimana melakukan solat jenazah bersama pembaca-pembaca semua.

Artikel dipetik dari http://www.tayibah.com/eIslam/solat_jenazah.php

Kelebihan solat Jenazah.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ : حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلاَمِ ، وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ ، وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ ، وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah RA bahawa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda ; Hak Muslim ke atas Muslim yang lain ada 5 perkara iaitu ; Menjawab salam, Menziarahi ketika sakit, mengiringi Jenazah, menuanikan jemputan dan mendoakannya ketika bersin. Muttafa'un 'alaihi.
Allah swt telah memfardhukan solat jenazah kepada seluruh umat Islam dengan fardhu Kifayah. Malangnya, ramai umat Islam mengambil sikap acuh tak acuh je dengan kefardhuan ni.. dengan alasan hanya fardhu Kifayah. Sedangkan Allah SWT telah memberi ganjaran yang amat besar kepada orang yang solat Jenazah dengan balasan pahala sebesar Gunung Uhud..  Kita lihat ramai yang bertandang ke rumah simati, tetapi yang solat jenazah hanya sekerat dua sahaja.. Apakah mereka tidak mahu kepada pahala yang amat besar ini ???
Lihatlah hadis-hadis Rasulullah SAW yang disenaraikan di bawah ini...

عن أَبِي هُرَيْرَةَ  قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { مَنْ شَهِدَ الْجِنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ } قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ : " مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ " مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda ; Sesiapa yang menyaksikan jenazah serta turut serta menyembahyangkannya, maka dia mendapat 1 qhirat. Dan sesiapa menyaksikannya sehingga turut serta semasa mengkembumikannya, maka dia mendapat 2 qhirat. Lalu ditanya ; Apakah 2 qhirat itu ? Baginda menjawab : Pahala seperti 2 gunung yang besar. Muttafa'un 'alaihi.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا ، وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا ، وَيَفْرُغَ مِنْ دَفْنِهَا ، فَإِنَّهُ يَرْجِعُ مِنَ الأَجْرِ بِقِيرَاطَيْنِ ، كُلُّ قِيرَاطٍ مِثْلُ أُحُدٍ ، وَمَنْ صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ قَبْلَ أَنْ تُدْفَنَ فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيرَاطٍ » . رواه اِلْبُخَارِيِّ
Dari Abu Hurairah RA bahawa Rasulullah SAW telah bersabda ; Sesiapa yang bersama (ziarah) jenazah seorang muslim dengan penuh perasaan keimanan, dia tetap ada bersama mayat sehinggalah mayat tadi disolatkan dan turut serta sehingga selesai ia dikebumikan, maka dia pulang dengan mendapat 2 qhirad. Setiap satu qhirat ganjarannya sama seperti gunung Uhud. Dan sesiapa yang solat jenazah, kemudian dia pulang tanpa menunggu sehingga mayat tersebut dikebumikan, sesungguhnya dia hanya mendapat 1 qhirat sahaja. Hadis riwayat Bukhari. 


Himpunan bas-bas membawa rombongan melawat maqam Syuhada' di Uhud.
Belakangnya adalah Gunung Uhud.

مَنْ خَرَجَ مَعَ جَنَازَةٍ مِنْ بَيْتِهَا وَصَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ تَبِعَهَا حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ مِنْ أَجْرٍ كُلُّ قِيرَاطٍ مِثْلُ أُحُدٍ وَمَنْ صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُحُدٍ . رواه ِمُسْلِمٍ
Sesiapa yang keluar mengiringi jenazah dan solat ke atas jenazah tersebut, kemudian dia terus mengikut jenazah tersebut sehingga ia dikebumikan, maka dia akan mendapat pahala 2 qhirat di mana setiap qhirat sama seperti gunung Uhud. Dan sesiapa yang solat ke atas jenazah, kemudian terus pulang, maka dia mendapat pahala seperti gunung Uhud (1 qhirat). Hadis riwayat Muslim.

Peniaga kurma  menunggu pelanggan yang berlatarbelakangkan Gunung Uhud.

 
Syarat-syarat Solat Jenazah

1. Suci drp hadas kecil dan hadas besar.
2. Menutup aurat.
3. Mengadap kiblat.
4. Tidak disyaratkan telah masuk waktu.
5. Mayat hendaklah telah selesai dimandi dan dikafankan.
6. Tidak kerkehadapan daripada mayat.
7. Menghala ke bahagian mayat. (bhg kepala bagi mayat lelaki dan bhg tengah badan bagi mayat perempuan).
8. Mayat tersebut adalah orang Islam, bukan orang kafir atau murtad.
9. Mayat tersebut bukan orang mati syahid.

 

Rukun Solat Jenazah
1.  Niat
 أصلى على هذا المَيّت أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ لله تعالى
Sahaja aku solat ke atas mayat ini 4 takbir kerana Allah Taala

2.  Berdiri bagi orang yang mampu
3. Takbir 4 kali
4. Membaca al-Fatihah  selepas takbir pertama.
5. Selawat ke atas nabi SAW  selepas takbir kedua.
6. Doa bagi jenazah  selepas takbir ketiga.

 
Doa bagi jenazah Lelaki dewasa

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
Ya Allah, ampunlah dosanya, limpahkan rahmat kepanya, selamatkan dia dan ampunkan kesalahannya. Muliakan kedudukannya, luaskan tempat tinggalnya, mandikan dia dgn air, salji dan air sejuk. Brsihkannya drp kekotoran dosanya sebagaimana dibersihkan pakaian yang putih dari segala kekotoran. Dan gantikan rumahnya dgn rumah yang lebih baik dan pasangan yang lebih baik. Masukkan dia ke dalam syurga dan lindungilah dia daripada azab kubur dan ujiannya serta jauhkan dia dari azab neraka.
 
Doa bagi jenazah perempuan dewasa

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهاُ وَارْحَمْهُا وَعَافِهاِ وَاعْفُ عَنْهاُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهاُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهاُ وَاغْسِلْهاُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهاِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهاُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهاِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهاِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهاِ وَأَدْخِلْهاُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهاُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ .
Ya Allah, ampunlah dosanya, limpahkan rahmat kepanya, selamatkan dia dan ampunkan kesalahannya. Muliakan kedudukannya, luaskan tempat tinggalnya, mandikan dia dgn air, salji dan air sejuk. Brsihkannya drp kekotoran dosanya sebagaimana dibersihkan pakaian yang putih dari segala kekotoran. Dan gantikan rumahnya dgn rumah yang lebih baik dan pasangan yang lebih baik. Masukkan dia ke dalam syurga dan lindungilah dia daripada azab kubur dan ujiannya serta jauhkan dia dari azab neraka.

Doa bagi jenazah  kanak-kanak lelaki

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِأَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا وَعِظَةً  وَاعْتِبَارًا وَشَفِيعًا وَثَقِّلْ بِهِ مَوَازِينَهُمَا وَأَفْرِغْ الصَّبْرَ عَلَى قُلُوبِهِمَا وَلَا تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ وَلَا تَحْرِمْهُمَا  أَجْرَهُ
Ya Allah jadikanlah dia sebagai penolong kepada kedua ibubapanya, dan sebagai harta pertaruhan bagi keduannya. Dan jadikanlah dia sebagai peringatan dan iktibar dan pemohon syafaat bagi kedua ibubapanya. dan beratkanlah timbangan amal keduanya dan penuhilah kesabaran di dada kedua ibubapanya. Dan janganlah dia menjadi fitnah (ujian) selepas kematiannya dan janganlah hampakan keduanya dari mendapat pahala di atas kematiannya.

Doa bagi jenazah  kanak-kanak perempuan
 
اللَّهُمَّ اجْعَلْهاُ فَرَطًا لِأَبَوَيْهاِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا وَعِظَةً  وَاعْتِبَارًا وَشَفِيعًا وَثَقِّلْ بِهاِ مَوَازِينَهُمَا وَأَفْرِغْ الصَّبْرَ عَلَى قُلُوبِهِمَا وَلَا تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهاُ وَلَا تَحْرِمْهُمَا  أَجْرَهاُ
Ya Allah jadikanlah dia sebagai penolong kepada kedua ibubapanya, dan sebagai harta pertaruhan bagi keduannya. Dan jadikanlah dia sebagai peringatan dan iktibar dan pemohon syafaat bagi kedua ibubapanya. dan beratkanlah timbangan amal keduanya dan penuhilah kesabaran di dada kedua ibubapanya. Dan janganlah dia menjadi fitnah (ujian) selepas kematiannya dan janganlah hampakan keduanya dari mendapat pahala di atas kematiannya.
Doa khusus bagi simati dan seluruh kaum muslimin sebagaimana yang diriwayatkan daripada Abu Hurairah RA  katanya Rasulullah SAW berdoa ketika solat jenazah iaitu ;

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإِيمَانِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الإِسْلاَمِ اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
Ya Allah ampun dosa kami sama ada yang masih hidup ataupun yang telah mati, kecil dan besar, lelaki dan wanita, yang hadir dan yang tidak hadir. Ya Allah orang yang telah hidupkan  di antara kami, hidupkanlah dia dalam agama Islam. Dan orang-orang yang telah engkau matikan di antara kami, maka matikanlah dia dalam iman. Ya Allah, janganlah kami terhalang drp pahalanya dan janganlah kami disesat selepas peninggalannya. Hadis riwayat Abu Daud dan lain-lain dgn lafaz yg berbeza.

7. Memberi Salam  selepas takbir keempat.
SUNNAT membaca doa sebelum salam iaitu ;
 
Doa untuk jenazah lelaki

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ واغْفِرْلنا وله اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Ya Allah, janganlah engkau hampakan kami dari mendapat pahala menyembahyangkannya, dan janganlah timpakan kami fitnah selepas pemergiannya, ampunkanlah dosa-dosa kami dan dosa mayat ini. Ya Allah ampunkan dosa-dosa kami dan saudara seIslam kami yang telah mendahului kami, dan jangan jadikan hati-hati kami merasa dengki kepada orang-orang yang beriman. Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
 
Doa untuk jenazah perempuan

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهاُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهاُ واغْفِرْلنا ولها اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Ya Allah, janganlah engkau hampakan kami dari mendapat pahala menyembahyangkannya, dan janganlah timpakan kami fitnah selepas pemergiannya, ampunkanlah dosa-dosa kami dan dosa mayat ini. Ya Allah ampunkan dosa-dosa kami dan saudara seIslam kami yang telah mendahului kami, dan jangan jadikan hati-hati kami merasa dengki kepada orang-orang yang beriman. Sesungguhnya engkau Maha pengampun dan Maha Penyayang.


Perkara Sunat Solat Jenazah.
1. Mengangkat tangan ketika takbir
2. Membaca Ta'awuz sebelum al-Fatihah
3. Semua bacaan dibaca dengan senyap
4. Tidak membaca doa Iftitah dan surah
5. Dilakukan di masjid
6. Sekurang-kurangnya 3 saf, lebih ramai maka lebih baik.
 
 InsyaAllah apa yang disampaikan boleh dipraktikkan bersama..


wasalam..